7:48 AM
0

Sebelumnya perkenalkan terlebih dahulu, nama saya Made Wahyu Sandika Purnama, saya berasal dari Singaraja, teman-teman sekalian pasti bertanya-tanya kalau Singaraja itu dimana?, nah,, sdikit penjelasan Singaraja itu merupakan salah satu kota yang berada di daerah “BALI” utara, jadi ya saya berasal dari “BALI”.

Saya sekarang merupakan salah satu mahasiswa yang mengikuti program alih jenjang D3-D4 yang dibuka melalui kerja sama antara “SEAMOLEC” dengan “ITB” yang sebelumnya saya merupakan mahasiswa jenjang Diploma 3 pada Jurusan Manajemen Informatika di salah satu Universitas Negeri di daerah BALI Utara yaitu Universitas Pendidikan Ganesha atau “UNDIKSHA” selama 3 tahun dan saat ini sedang menjalani status magang di Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid yang berlokasi di daerah Tanggerang Selatan. Untuk “ITB” pastinya hampir semua sudah tau, tapi untuk “SEAMOLEC”, memang mungkin masih sangat asing di telinga teman-teman sekalian, sedikit penjelasan bahwa “SEAMOLEC (Southeast Asian Ministers of Education Regional Open Learning Centre)” itu merupakan sebuah organisasi yang dibentuk dibawah Menteri-Menteri Pendidikan di Seluruh ASIA tenggara yang memfasilitasi bagi setiap mahasiswa yang ingin melanjutkan studi di universitas-universitas ternama di Indonesia yang sudah menjalin kerja sama dengan SEAMOLEC itu sendiri.


Nah, saat ini, saya sedang menjalani proses matrikulasi yang dilaksanakan oleh SEAMOLEC yang bertempat di daerah Pondok Cabe, Tanggerang, disana saya dan 35 orang lainnya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti program matrikulasi selama 2 setengah bulan yang dimulai dari tanggal 17 januari yang dibuka dengan kegiatan outbound selama 2 hari dan dilanjutkan dengan kuliah pertama pada tanggal 19 januari sampai dengan tanggal 31 maret yang bertujuan agar nantinya kita semua tidak terkejut atau dapat terbiasa untuk mengikuti proses perkuliahan di ITB. Saat progam matrikulasi berjalan, disisipkan kegiatan magang di instansi-instansi pemerintah atau yang memiliki kerja sama dengan SEAMOLEC untuk mensosialisasikan program pembuatan “Digital Book” dengan “EDMODO”.

Kembali bertanya-tanya dengan “Digital Book” dan “EDMODO”? hehehe,,, terus terang saya sendiri pertama diajarkan mengenai EDMODO disini juga masih bingung, tapi untuk Digital Book, yang pertama melintas di pikiran saya adalah buku yang berekstensi “.pdf” tapi, setelah dijelaskan dan dipraktekkan cara pembuatannya oleh dosen pengampu yaitu Bapak Adit, itu semua diluar apa yang saya pikirkan. Digital Book disini merupakan buku yang nantinya dapat dibuka pada smartphone yang mengaplikasikan sistem operasi IOS, ANDROID, dan Blackberry OS, dengan file output buku digital berekstensi “.epub” nah, yang membedakan digital book ini dngan digital bok lain yang berekstensi .pdf adalah jika file pdf yang dibuka pada smartphone biasanya untuk ukuran buku bersifat statis, jadi apabila dibuka pada smartphone yang berukuran kecil akan sibuk untuk memperbesar ukuran yang kemudian digeser kekiri dan kekanan untuk membaca 1 deret tulisan, nah, jika file buku yang berekstensi .epub dibuka pada smartphone, buku ini akan menyesuaikan ukuran layar smartphone itu sendiri, dan jika ukuran buku diperbesar, tulisan-tulisan yang ada disebelahnya akan menyesuaikan dengan ukuran layar, jadi dapat berpindah kebawah dengan sendirinya, jadi, kita tidak kesulitan dengan menggeser-geser buku, hanya membaca lanjutan dibawahnya.

Selanjutnya “EDMODO” itu merupakan elearning yang memiliki interface yang mirib dengan social media facebook, yang memiliki fasilitas untuk menjadi guru atau murid yang didalamnya memiliki fasilitas yang berbeda dari elearning biasanya, seperti contohya kita bisa berperan sebagai guru ataupun murid, jika menjadi guru, kita disini dapat menggunakan fasilitas secara penuh, seperti membuat tes baik itu objective atau essay, pada EDMODO juga disediakan fasilitas assigment yang dapat digunakan untuk memposting tugas yang diberikan kepada siswa didik dan dapat ditentukan batas pengiriman tugasnya, kita juga dapat membuat sebuah kelas dan sekaligus mengatur siapa-siapa saja yang boleh masuk, jadi EDMODO lebih mudah digunakan dari pada elearning-elearning lainnya dan juga lebih user friendly karena interfacenya yang mirib dengan facebook.

Pengalaman saya pertama kali saya datang ke Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid, hal yang pertama yang berkesan adalah saya dan partner magang saya yaitu Nyoman Yoga Setyawan yang juga berasal dari Bali mencoba untuk berjalan kaki ke Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid, saya kira tempatnya dekat dari jalan raya, tapi tak terasa 25 menit berjalan kaki, jadi ya lumayan untuk mengeluarkan keringat dipagi hari, dengan baju agak basah karena keringat, saya dan partner magang saya menanyakan mengenai ruangan yang harus saya tuju untuk mengetahui nasib saya disini untuk kedepannya nanti, oleh satpam saya diantarkan menuju ruang PUKET (Pembantu Ketua) 1 Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid, disana saya bertemu langsung dengan Bapak Murhadi yang nantinya sekaligus menjadi pembimbing magang kami disini, dsana kami menjelaskan mengenai kegiatan magang yang kami mulai tanggal 6 Februari dan berakhir tanggal 23 Maret yang kemudian saya dan partner magang saya dijelaskan mengenai tugas-tugas yang didapatkan disini untuk kedepannya.



Di Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid, saya dan partner magang saya ditempatkan di ruang Jurusan Perhotelan, disini kami satu ruangan dengan Kejur, Sekjur, dan staf-staf jurusan perhotelan, dan tugas pertama yang kami dapat yaitu mengkonversi file-file modul yang dimiliki jurusan ini untuk menjadi file Ebook, saya menemukan kesulitan disini mengenai waktu untuk mengkonversi setiap buku karena setiap file yang diberikan dalam bentuk doc setelah dibuka sangat berantakan, jadi saya harus mengedit tata letak maupun penulisannya terlebih dahulu agar nantinya setelah dikonversi menjadi bentuk epub tidak berantakan.

Saat pertengahan proses pembuatan ebook, kami dikunjungi oleh Bapak Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata sahid jakarta yaitu Bapak Kusumayadi, beliau menanyakan bagaimana dan apa saja yang diperlukan dalam proses pembuatan ebook, setelah saya menjelaskan secara singkat, beliau meminta saya untuk datang ke ruanganya dengan membawa persiapan untuk pembuatan ebook, ternyata saya diminta untuk membimbing beliau agar mengetahui proses dalam pembuatan ebook itu. Nah, di ruangan beliau, saya memberikan penjelasan-penjelasan mengenai ebook, aplikasi-aplikasi apa saja yang diperlukan dalam pembuatan ebook, dan tahapan-tahapan dalam pembuatan ebook itu. Sambil membimbing beliau saat proses pembuatan ebook dari buku yang ditulis belau sendiri, saya juga menjelaskan sedikit kelebihan dan dapat dibuka dimana saja nantinya file ebook itu. Jadi secara tidak langsung saya mendapatkan pengalaman dan pembelajaran mengenai ebook.



Setelah hari itu, sampai saat ini saya terus melanjutkan proses pengkonversian file doc yang diberikan menjadi epub.

0 comments:

Post a Comment