Sebelumnya
perkenalkan terlebih dahulu, nama saya Made Wahyu Sandika Purnama, saya berasal
dari Singaraja, teman-teman sekalian pasti bertanya-tanya kalau Singaraja itu
dimana?, nah,, sdikit penjelasan Singaraja itu merupakan salah satu kota yang
berada di daerah “BALI” utara, jadi ya saya berasal dari “BALI”.
Saya
sekarang merupakan salah satu mahasiswa yang mengikuti program alih jenjang
D3-D4 yang dibuka melalui kerja sama antara “SEAMOLEC” dengan “ITB” yang
sebelumnya saya merupakan mahasiswa jenjang Diploma 3 pada Jurusan Manajemen
Informatika di salah satu Universitas Negeri di daerah BALI Utara yaitu
Universitas Pendidikan Ganesha atau “UNDIKSHA” selama 3 tahun dan saat ini
sedang menjalani status magang di Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid yang
berlokasi di daerah Tanggerang Selatan. Untuk “ITB” pastinya hampir semua sudah
tau, tapi untuk “SEAMOLEC”, memang mungkin masih sangat asing di telinga
teman-teman sekalian, sedikit penjelasan bahwa “SEAMOLEC (Southeast Asian Ministers of Education
Regional Open Learning Centre)” itu merupakan sebuah organisasi yang dibentuk
dibawah Menteri-Menteri Pendidikan di Seluruh ASIA tenggara yang memfasilitasi
bagi setiap mahasiswa yang ingin melanjutkan studi di universitas-universitas
ternama di Indonesia yang sudah menjalin kerja sama dengan SEAMOLEC itu
sendiri.
Nah,
saat ini, saya sedang menjalani proses matrikulasi yang dilaksanakan oleh
SEAMOLEC yang bertempat di daerah Pondok Cabe, Tanggerang, disana saya dan 35 orang
lainnya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti program
matrikulasi selama 2 setengah bulan yang dimulai dari tanggal 17 januari yang
dibuka dengan kegiatan outbound selama 2 hari dan dilanjutkan dengan kuliah
pertama pada tanggal 19 januari sampai dengan tanggal 31 maret yang bertujuan
agar nantinya kita semua tidak terkejut atau dapat terbiasa untuk mengikuti
proses perkuliahan di ITB. Saat progam matrikulasi berjalan, disisipkan
kegiatan magang di instansi-instansi pemerintah atau yang memiliki kerja sama
dengan SEAMOLEC untuk mensosialisasikan program pembuatan “Digital Book” dengan
“EDMODO”.
Kembali
bertanya-tanya dengan “Digital Book” dan “EDMODO”? hehehe,,, terus terang saya
sendiri pertama diajarkan mengenai EDMODO disini juga masih bingung, tapi untuk
Digital Book, yang pertama melintas di pikiran saya adalah buku yang
berekstensi “.pdf” tapi, setelah dijelaskan dan dipraktekkan cara pembuatannya oleh
dosen pengampu yaitu Bapak Adit, itu semua diluar apa yang saya pikirkan.
Digital Book disini merupakan buku yang nantinya dapat dibuka pada smartphone
yang mengaplikasikan sistem operasi IOS, ANDROID, dan Blackberry OS, dengan
file output buku digital berekstensi “.epub” nah, yang membedakan digital book
ini dngan digital bok lain yang berekstensi .pdf adalah jika file pdf yang
dibuka pada smartphone biasanya untuk ukuran buku bersifat statis, jadi apabila
dibuka pada smartphone yang berukuran kecil akan sibuk untuk memperbesar ukuran
yang kemudian digeser kekiri dan kekanan untuk membaca 1 deret tulisan, nah,
jika file buku yang berekstensi .epub dibuka pada smartphone, buku ini akan
menyesuaikan ukuran layar smartphone itu sendiri, dan jika ukuran buku
diperbesar, tulisan-tulisan yang ada disebelahnya akan menyesuaikan dengan
ukuran layar, jadi dapat berpindah kebawah dengan sendirinya, jadi, kita tidak
kesulitan dengan menggeser-geser buku, hanya membaca lanjutan dibawahnya.
Selanjutnya
“EDMODO” itu merupakan elearning yang memiliki interface yang mirib dengan
social media facebook, yang memiliki fasilitas untuk menjadi guru atau murid
yang didalamnya memiliki fasilitas yang berbeda dari elearning biasanya,
seperti contohya kita bisa berperan sebagai guru ataupun murid, jika menjadi
guru, kita disini dapat menggunakan fasilitas secara penuh, seperti membuat tes
baik itu objective atau essay, pada EDMODO juga disediakan fasilitas assigment
yang dapat digunakan untuk memposting tugas yang diberikan kepada siswa didik
dan dapat ditentukan batas pengiriman tugasnya, kita juga dapat membuat sebuah
kelas dan sekaligus mengatur siapa-siapa saja yang boleh masuk, jadi EDMODO
lebih mudah digunakan dari pada elearning-elearning lainnya dan juga lebih user
friendly karena interfacenya yang mirib dengan facebook.
Pengalaman
saya pertama kali saya datang ke Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid, hal yang
pertama yang berkesan adalah saya dan partner magang saya yaitu Nyoman Yoga
Setyawan yang juga berasal dari Bali mencoba untuk berjalan kaki ke Sekolah
Tinggi Pariwisata Sahid, saya kira tempatnya dekat dari jalan raya, tapi tak
terasa 25 menit berjalan kaki, jadi ya lumayan untuk mengeluarkan keringat
dipagi hari, dengan baju agak basah karena keringat, saya dan partner magang
saya menanyakan mengenai ruangan yang harus saya tuju untuk mengetahui nasib
saya disini untuk kedepannya nanti, oleh satpam saya diantarkan menuju ruang
PUKET (Pembantu Ketua) 1 Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid, disana saya bertemu
langsung dengan Bapak Murhadi yang nantinya sekaligus menjadi pembimbing magang
kami disini, dsana kami menjelaskan mengenai kegiatan magang yang kami mulai
tanggal 6 Februari dan berakhir tanggal 23 Maret yang kemudian saya dan partner
magang saya dijelaskan mengenai tugas-tugas yang didapatkan disini untuk
kedepannya.
Di
Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid, saya dan partner magang saya ditempatkan di
ruang Jurusan Perhotelan, disini kami satu ruangan dengan Kejur, Sekjur, dan
staf-staf jurusan perhotelan, dan tugas pertama yang kami dapat yaitu
mengkonversi file-file modul yang dimiliki jurusan ini untuk menjadi file Ebook,
saya menemukan kesulitan disini mengenai waktu untuk mengkonversi setiap buku
karena setiap file yang diberikan dalam bentuk doc setelah dibuka sangat
berantakan, jadi saya harus mengedit tata letak maupun penulisannya terlebih
dahulu agar nantinya setelah dikonversi menjadi bentuk epub tidak berantakan.
Saat
pertengahan proses pembuatan ebook, kami dikunjungi oleh Bapak Ketua Sekolah
Tinggi Pariwisata sahid jakarta yaitu Bapak Kusumayadi, beliau menanyakan
bagaimana dan apa saja yang diperlukan dalam proses pembuatan ebook, setelah
saya menjelaskan secara singkat, beliau meminta saya untuk datang ke ruanganya
dengan membawa persiapan untuk pembuatan ebook, ternyata saya diminta untuk
membimbing beliau agar mengetahui proses dalam pembuatan ebook itu. Nah, di
ruangan beliau, saya memberikan penjelasan-penjelasan mengenai ebook, aplikasi-aplikasi
apa saja yang diperlukan dalam pembuatan ebook, dan tahapan-tahapan dalam
pembuatan ebook itu. Sambil membimbing beliau saat proses pembuatan ebook dari
buku yang ditulis belau sendiri, saya juga menjelaskan sedikit kelebihan dan
dapat dibuka dimana saja nantinya file ebook itu. Jadi secara tidak langsung
saya mendapatkan pengalaman dan pembelajaran mengenai ebook.
Setelah
hari itu, sampai saat ini saya terus melanjutkan proses pengkonversian file doc
yang diberikan menjadi epub.
0 comments:
Post a Comment